Penyakit kencing manis adalah satu keadaan di mana terdapat kadar gula yang berlebihan dalam peredaran darah. Ini terjadi kerana badan kekurangan sesuatu hormon yang dipanggil insulin yang diperlukan untuk menukar gula kepada tenaga dalam badan kita. Insulin adalah sejenis hormon yang dihasilkan oleh organ bernama pancreas yang terletak dibawah perut. Badan kita mengeluarkan tenaga untuk menjalankan tugas harian daripada makanan. Dalam perut, makanan berkanji dan bergula yang dipanggil makanan karbohidrat ditukar kepada bahan gula yang dipanggil glukos dan masuk ke dalam saluran darah di mana ia akan digunakan oleh badan untuk menghasilkan tenaga. Glukos adalah puncak utama yang memberi tenaga. Kencing manis ini dapat diobati dengan menggunakan obat tradisional kencing manis yang telah teruji secara klinis.
Dalam keadaan biasa, insulin membantu gula (glukos) dalam darah untuk memasuki sel-sel badan untuk ditukarkan kepada tenaga. Bagi orang yang mengidap penyakit kencing manis, organ pancreas tidak dapat menghasilkan hormon insulin dengan secukupnya atau insulin yang dikeluarkan tidak dapat bertindak seperti biasa. Akibatnya, glukos atau gula tidak dapat memasuki sel-sel badan. Kadar gula dalam peredaran darah menjadi tinggi. Gula yang berlebihan ini akan disingkirkan oleh badan melalui air kencing. Inilah sebabnya, penyakit ini dikenali sebagai penyakit kencing manis. Tanpa insulin, sel-sel badan tidak menerima bekalan glukos, walaupun kadarnya amat tinggi dalam peredaran darah. Ini menyebabkan badan akan kekurangan tenaga. Makanya bila tak segera diobati akan mempengaruhi kesehatan tubuh yang lain, oleh karenanya lakukanlah pengobatan dengan obat tradisional untuk menyembuhkan kencing manis.
Penyakit
kencing manis tidak menular, tetapi ada kecendrungan berasal dari
keturunan. Pemicu lain makan berlebihan sehingga kegemuikan, terutama
bila berumur diatas 40 tahun. Kadar gula darah yang tinggi itu bisa
diturunkan dengan mengkonsumsi sambiloto dan pohon pule.
Sambiloto
Semak sambiloto (Andrographis paniculata) tinggi 50 cm. batang dan daunya mengandung saponin, flavonoisa, tanin, androgapholid, kalmegin dan garam kalium. Adapun resepnya adalah :
Bahan :
- Daun sambiloto 30 lembar
- Daun kumis kucing 20 lembar
- kunyit 1 jari tangan
Cara pembuatan :
Kunyit dikupas/ dicuci dan diirisiris. Sambiloto dan kumis kucing dicuci dulu kemudian direbus bersama kunyit dengan air 3 gelas. Rebus hingga tinggal 2 gelas. Aturan minum : Bagi penderita yang gula darahnya 150 mg% -200mg%, minum obat 3 kali sehari sebanyak setengah gelas. Ramuan ini diminum 2 jam sesudah makan. Bagi penderita dengan pemeriksaan 200mg%-400mg%, minum 4 kali sehari sebanyak setengah gelas. Waktu minum 2 jam setelah makan.
Kunyit dikupas/ dicuci dan diirisiris. Sambiloto dan kumis kucing dicuci dulu kemudian direbus bersama kunyit dengan air 3 gelas. Rebus hingga tinggal 2 gelas. Aturan minum : Bagi penderita yang gula darahnya 150 mg% -200mg%, minum obat 3 kali sehari sebanyak setengah gelas. Ramuan ini diminum 2 jam sesudah makan. Bagi penderita dengan pemeriksaan 200mg%-400mg%, minum 4 kali sehari sebanyak setengah gelas. Waktu minum 2 jam setelah makan.
Para pengidap diharapkan
mengurangi makan nasi atau makanan yang banyak mengandung karbohidrat .
Misalnya roti atau makanan yang berbahan baku gandum. Juga hindari
minuman dan makanan manis ( banyak gula). Tidak mengkonsumsi makanan
yang berlemak terutama daging babi, masakan terlalu masam , atau pedas.
Penderita dianjurkan memperbanyak makan sayur, berolahraga ringan,
menenangkan pikiran, dan tidak emosional.
Dari pengalaman dengan
mengikuti aturan itu, kandungan gula darah penderita akan turun. Kadar
gula 200mg% turun menjadi 130 mg% setelah minum ramuan obat tradisional kencing manis tersebut selama satu bulan. Setelah pemeriksaan dikatakan normal,
penderita masih diharuskan minum ramuan tersebut setiap hari, satu kali
sebanyak setengah gelas. gunanya untuk menstabilkan kadar gula darah.
Pada bulan ke -3 dan ke 4 , penderita tetap minum 2 kali seminggu untuk
menjaga kestabilan gula darah.
No comments:
Post a Comment